How wonderful God created the physical universe, let us watch and be grateful for any gift
Saturday, September 4, 2010
GOA LAWAH
Cicit kelelawar bagai tak henti-hentinya di Pura Goa Lawah ini sepanjang hari-sepanjang malam .Pura Goa Lawah berlokasi di Kecamatan Dawan, Klungkung dan berada dipinggir utara jalan arteri antara kota Semarapuira- ibukota Kab.Klungkung, kearah timur menuju kota Amlapura- ibukota Kab.Karangasem.Jarak Pura Goa Lawah dari Denpasar- ibukota Propinsi Bali sekitar 49 KM, atau 10 KM sebelah timur kota Semarapura.
Posisi Goa Lawah terletak pada koordinat 8 derajat, 31 menit Lintang Selatan dan 115 derajat, 30 menit Bujur Timur pada ketinggian sekitar 5 meter dari muka air laut pasang tertinggi.Pura yang dihuni ribuan kelelawar ini memiliki status sebagai KahyanganJjagat, dalam hal ini Sad Kahyangan tempat sthana Ida Sang Hyang Basukih dan menurut Padma Bhuwana, pura ini berada diarah tenggara sebagai kedudukan Dewa Maheswara.Sebagaimana pura-pura besar Kahyangan lainnya, maka terasa sulit mengetahui dengan sebenarnya siapa pendiri dan kapan didirikannya Pura Goa Lawah ini. Diperkirakan Maha Pandita Mpu Kuturan memiliki hubungan kesejarahan dengan pendirian dan keberadaan Pura Goa Lawah ini.
Dang Hyang Nirartha dijaman pemerintahan Dalem Waturenggong merupakan Maha Pandita lain yang pernah datang ketempat ini. Pengemong Pura Goa Lawah adalah kramadesa adat Pesinggahan. Pada bulan-bulan baik- sasih ayu dan hari-hari baik-rahina subhadiwasa, umat Hindu banyak berdatangan ketempat ini. Di Pura ini umat Hindu melakukan upacara Nyegara Gunung, karena lokasinya berada ditepi laut dan diperbukitan atau gunung. Hanya beberapa meter disebelah selatan pura terdapat pantai sedangkan gunung itu sendiri diwakili oleh perbukitan dimana pura dan goa ini berlokasi. Konon Goa ini tembus ke Gunung Agung dan diperkirakan merupakan bekas aliran sungai bawah tanah.
Upacara Nyegara Gunung atau Upacara Ngajar-ajar/Majar-ajar sendiri merupakan suatu upacara kelanjutan dari upacara Pitra Yadnya dalam hal ini dari tingkatan Nyeka, Mamukur sampai Maligia Punggel dalam kaitan dengan upacara Ngalinggihan Dewa Pitara di Sanggah Pamerajan. Disamping itu Upacara Nyegara Gunung diselenggarakan pula dalam kaitan dengan selesainya suatu upacara Dewa Yadnya.
Dalam kaitan dengan penyelenggaraan pemeliharaan pura secara niskala atau rohaniah di pura ini diselenggarakan upacara Piodalan atau Pujawali setiap 210 hari sekali bertepatan dengan hari Anggara Kasih atau Selasa Keliwon wuku Medangsia dengan tingkatan upacara : Padudusan Alit dan Padudusan Agung yang diselenggarakan bergantian.
Sementara dalam pemeliharaan fisik serta pengembangannya, Pura Goa Lawah yang diemong oleh kramadesa Pasinggahan, hendaknya dapat mengikuti tata pemeliharaan dan pengembangan sebuah pura Kahyangan Jagat khususnya Sad Kahyangan. Penyelenggaraan pemeliharaan baik dalam bentuk upacara maupun pemeliharaan fisik hendaknya juga menjadi perhatian seluruh umat Hindu. Perhatian khusus, hendaknya diusahakan penanaman buah-buahan untuk keperluian makanan kelelawar sehingga kehidupannya terjamin dari masa- kemasa, disamping kebutuhan penanaman bunga-bungaan dan pepohonan yang selaras dengan konsep penataan sebuah pura.
Orientasi persembahyangan di pantai mengarah ke selatan atau ke laut. Sedangkan orientasi persembahyangan di Pura Goa Lawah ke arah Goa atau kearah utara. Diatas bukit terdapat juga sebuah Pura Yakni : Pura Pucak Sari.
Palebahan atau areal pura dibagi atas Tri Mandala : Jeroan, sebagai utama mandala dimana Goa ini berada dengan beberapa Pelinggih utama; Jaba Tengah, sebagai madya mandala diisi dengan beberapa pelinggih dan Jaba Sisi adalah pantai atau segara Goa Lawah yang dipisahkan dengan jalan Semarapura- Amlapura
dengan kawasan jaba tengah dan jeroan.
Pura ini memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan karena keberadaan goa kelelawarnya sendiri serta bangunan pura dan kegiatan umat bersembahyang. Pura ini memiliki fasilitas yang cukup memadai, seperti Parkir, Wantilan,Urinoir / jamban serta beberapa tempat berteduh baik bagi pemedek ataupun wisatawan nusantara maupun mancanegara. Semua fasilitas ini seyogyanya ditata kembali sehingga tepat fungsi dan selalu berada dalam keadaan bersih dan rapi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment