Kawah Ijen: Peluang bisnis sektor wisata alam |
Kawah Ijen terletak di Banyuwangi, Jawa Timur–Indonesia. Kawasan ini pernah dipublikasikan oleh Tayangan Ushuwaia Adventure sebagai tempat wisata yang eksotik sampai ke Negara Perancis.
Keindahan dari wisata Kawah Ijen selain panoramanya yang sangat menarik adalah adanya penambangan belerang tradisional yang diangkut dengan cara dipikul oleh manusia. Pemandangan ini menjadi sangat unik ketika dari celah-celah tebing curam terlihat begitu banyak para penambang belerang yang naik turun di sela-sela lereng kawah. Konon penambangan tradisional ini hanya terdapat di Indonesia saja yaitu di Ijen dan di Welirang. Kurang lebih 100 orang membawa batuan belerang yang diangkut dengan keranjang bambu dan dipikul dengan sebatang bambu. Beban yang dipikul memiliki berat yang beragam mulai 80kg sampai dengan 120kg. Beban ini luar biasa berat buat kebanyakan orang, manakala belerang diangkut melalui dinding kaldera yang curam dan 800m menuruni gunung sejauh 3km. Dalam sehari para penambang dapat mengumpulkan belerang berkisar 6 sampai 7 ton. Itulah pemandangan alami kawah ijen kesehariannya
Kawah ijen yang berada di ketinggian 2.386 mdpl, merupakan kawah danau terbesar dipulau jawa. Kawasan ini mempunyai kawah yang berbentuk ellips dengan ukuran kurang lebih 960x600m. Ketinggian permukaan air danau kurang lebih 2140 mdpl dengan kedalaman mencapai 200 m serta merupakan danau paling asam didunia dengan ph 0,5. Kawah belerang ini mengandung kira-kira 36 juta meter kubik air asam beruap, diselimuti kabut berbau belerang yang berputar-putar diatasnya. Didalam dasar kawah, berbagai warna dan ukuran batu belerang dapat ditemukan.
Gunung ijen terletak di jajaran pegunungan Gunung Merapi, Gunung Widodaren, Gunung Ranti dan Gunung Papak. Pengunjung dapat melihat pemandangan yang menghampar luas kearah selat bali dan pemandangan gunung lain yang ada di sekitar gunung ijen. Bunga edelweis juga dapat ditemui di sepanjang bulan juli sampai september, dibulan-bulan ini bunga abadi ini mulai tumbuh dan bersemi.
Perjalanan wisata ke kawah Ijen dimulai dari Paltuding yaitu sebuah pos Perhutani di kaki gunung Merapi-Ijen. Ketika mendaki, pengunjung akan melewati pondok berbentuk setengah lingkaran yang disebut dengan “pondok bunder” yang berfungsi untuk mengukur curah hujan. Pondok Bunder dibangun pada masa pemerintahan hindia belanda yang dikelilingi oleh kaldera Pegunungan Ijen raksasa. Wilayah ini juga digunakan sebagai bird waching area.
Untuk mencapai kawah Ijen tidaklah terlalu sulit. Terdapat dua cara, pertama melalui kota Banyuwangi sejauh 45 km ke barat melalui Licin, Jambu dan Paltuding (1,600 mdpl). Cara kedua adalah melalui kota Bondowoso ke timur sejauh 70km melalui Wonosari, Sempol (800 mdpl) dan Paltuding. Dari Paltuding berjalan kaki dengan jarak kurang lebih 3 km. Lintasan awal sejauh 1.5 km cukup berat karena menanjak dengan kemiringan 25-35 derajat. Cara kedua ini paling banyak ditempuh orang karena jalannya yang lebih bagus, sedangkan cara pertama menempuh jalan terjal yang menanjak cukup curam.
Turis asing selepas kunjungan di Bromo biasanya datang melalui Bondowoso kemudian singgah di Banyuwangi, terus ke Bali dan Lombok. Rute dari Bondowoso ini melalui daerah perkebunan kopi dengan tiga pintu gerbang yang berbeda. Pada setiap pintu gerbang, pengunjung diminta untuk mengisi buku tamu dan tujuan perjalanan. Pengunjung dapat melihat hamparan kebun kopi arabika, hutan pinus serta hutan Cagar Alam Merapi-Ijen dalam perjalanan wisata.
Pendakian ke kawah Ijen umumnya dilakukan pada pagi hari dikarenakan asap belerang dan kemungkinan arah angin yang mengarah ke jalur pendakian. Pendakian ke kawah ijen dari Paltuding ditutup pada pukul 04.00 pm. Pengunjung disarankan menginap di lokasi terdekat untuk mengejar perjalanan di pagi hari. Pengunjung dapat menginap di kota pegunungan Bondowoso atau di Situbondo sebuah kota pantai. Jika menyukai suasana perkebunan, tempat yang berkesan untuk bermalam adalah Guest House Perkebunan Kopi PTP Nusantara XII di Kalisat, Jampit. Guest house ini terletak didalam kompleks perumahan perkebunan dengan ketinggian sekitar 1,200mdpl. Selain itu juga tersedia Pondok Wisata di Paltuding atau membuka tenda di bumi perkemahan Paltuding. Kawah Ijen mempunyai temperatur rata-rata 13 oC di siang hari dan 2 oC di malam hari.
Refferensi:
http://www.getsguide.com
http://www.banyuwangikab.go.id
http://www.wisatanesia.com
Perjalanan wisata ke kawah Ijen dimulai dari Paltuding yaitu sebuah pos Perhutani di kaki gunung Merapi-Ijen. Ketika mendaki, pengunjung akan melewati pondok berbentuk setengah lingkaran yang disebut dengan “pondok bunder” yang berfungsi untuk mengukur curah hujan. Pondok Bunder dibangun pada masa pemerintahan hindia belanda yang dikelilingi oleh kaldera Pegunungan Ijen raksasa. Wilayah ini juga digunakan sebagai bird waching area.
Untuk mencapai kawah Ijen tidaklah terlalu sulit. Terdapat dua cara, pertama melalui kota Banyuwangi sejauh 45 km ke barat melalui Licin, Jambu dan Paltuding (1,600 mdpl). Cara kedua adalah melalui kota Bondowoso ke timur sejauh 70km melalui Wonosari, Sempol (800 mdpl) dan Paltuding. Dari Paltuding berjalan kaki dengan jarak kurang lebih 3 km. Lintasan awal sejauh 1.5 km cukup berat karena menanjak dengan kemiringan 25-35 derajat. Cara kedua ini paling banyak ditempuh orang karena jalannya yang lebih bagus, sedangkan cara pertama menempuh jalan terjal yang menanjak cukup curam.
Turis asing selepas kunjungan di Bromo biasanya datang melalui Bondowoso kemudian singgah di Banyuwangi, terus ke Bali dan Lombok. Rute dari Bondowoso ini melalui daerah perkebunan kopi dengan tiga pintu gerbang yang berbeda. Pada setiap pintu gerbang, pengunjung diminta untuk mengisi buku tamu dan tujuan perjalanan. Pengunjung dapat melihat hamparan kebun kopi arabika, hutan pinus serta hutan Cagar Alam Merapi-Ijen dalam perjalanan wisata.
Pendakian ke kawah Ijen umumnya dilakukan pada pagi hari dikarenakan asap belerang dan kemungkinan arah angin yang mengarah ke jalur pendakian. Pendakian ke kawah ijen dari Paltuding ditutup pada pukul 04.00 pm. Pengunjung disarankan menginap di lokasi terdekat untuk mengejar perjalanan di pagi hari. Pengunjung dapat menginap di kota pegunungan Bondowoso atau di Situbondo sebuah kota pantai. Jika menyukai suasana perkebunan, tempat yang berkesan untuk bermalam adalah Guest House Perkebunan Kopi PTP Nusantara XII di Kalisat, Jampit. Guest house ini terletak didalam kompleks perumahan perkebunan dengan ketinggian sekitar 1,200mdpl. Selain itu juga tersedia Pondok Wisata di Paltuding atau membuka tenda di bumi perkemahan Paltuding. Kawah Ijen mempunyai temperatur rata-rata 13 oC di siang hari dan 2 oC di malam hari.
Refferensi:
http://www.getsguide.com
http://www.banyuwangikab.go.id
http://www.wisatanesia.com
No comments:
Post a Comment